Rabu, 11 Januari 2012

PRODUK BARU


idrisaquadesigen menjual tanaman aquascape dengan kualitas terbaik langsung dari tempat pembibitan (Farm). Hal ini kami lakukan untuk menghindari periode display di toko yang seringkali melemahkan tanaman. Kami dapat melakukan pengiriman via kurir langsung (untuk area Jakarta) dan menggunakan jasa ekspedisi keseluruh Indonesia.
idrisaquadesigen juga memberikan layanan untuk design aquascape

PRODUK TERBARU

ALAT


          ATMAN AT 202                                   ATMAN AT 203
 

 FLORA


1.

 

 

 

 

CUBA

Hemianthus callitrichoides Cuba

Nama Spesies : Hemianthus callitrichoides ‘cuba’           
Nama Lain : Dwarf Helzine
Asal : Cuba
Genus : Hemianthus
Keluarga : Scrophulariaceae
Negara : North America
Kecepatan Pertumbuhan : Sedang
Kebutuhan Cahaya : Low – High
Kebutuhan pH : 5.0-7.0
Toleransi Hardness : Very Soft – Hard
Tingkat kesulitan Pemeliharaan : Sedang
Jenis Tanaman : Stem
harga RP25 000


2.

Glossostigma Elatinoides

Glossostigma ElatinoidesPer lempeng 10x10cm.
  • Genus: Glossostigma
  • Keluarga: Scrophulariaceae
  • Struktur: Stem
  • Asal: Selandia Baru
  • Tinggi: 2-3 cm
  • Lebar: 3-5 cm
  • Light: Tinggi
  • Temp: 15-28 ° C
  • Ph: 5,5-7,5
  • Kesulitan: Hard
  • Pertumbuhan: Cepat
  • harga RP.25 000
Glossostigma elatinoides merupakan salah satu tanaman foreground terkecil yang tersedia untuk aquascape. Glosso dipopulerkan oleh Takashi Amano pada tahun 1980-an, ketika ia membuat aquascape yang menakjubkan dengan foreground (karpet) Glosso.
Cahaya tinggi (> 3wpg) akan membuat pertumbuhan glosso kompak dan membuat tanaman ini tetap kecil dan merambat serta cepat menyebar menjadi karpet. Jika tidak, glosso akan tumbuh tegak untuk mencari cahaya. CO2 juga sangat diperlukan oleh glosso untuk berkembang dengan cepat.
Untuk menanam glosso diperlukan kesabaran yang cukup karena batangnya yang cukup kecil. Cara menanamnya dengan memasukan akar kedalam substrate sampai hanya terlihat daunnya saja. Glossostigma akan membentuk karpet padat jika kondisi yang dibutuhkan terpenuhi.



3. 

Hair Grass Japan

Hair Grass Japan – Eleocharis Sp. adalah salah satu jenis tanaman yang sangat cantik untuk dijadikan sebagai foreground, mengeluarkan runner dalam beberapa hari dan berwarna hijau muda / olive.
harga RP25 000


4.
 Windelov

Microsorum pteropus Windelov

Nama Spesies : Microsorum pteropus ‘Windelov’
Nama Lain : Microsorum pteropus ‘Windelov’
Asal : Cultivar
Genus : Microsorum
Keluarga : Polypodiaceae
Negara : Cultivar
Kecepatan Pertumbuhan : Lambat
Kebutuhan Cahaya : Low
Kebutuhan pH : 5.0-7.0
Toleransi Hardness : Very Soft – Hard
Tingkat kesulitan Pemeliharaan : Mudah
Jenis Tanaman : Fern
harga RP25 000


5.

Echinodorus Red Special

Echinodorus ‘Red Special’ Per pot
harga RP35 000


6.

Fissiden Fontanus

Fissiden fontanus adalah salah satu jenis fissiden yang paling banyak diminati oleh aquascapers karena warna hijaunya dan bentuknya yang sangat menarik. Nama lainnya adalah phoenix fissiden atau US fissiden karena berasal dari kawasan united states.
Dijual per lempeng 10×10 cm.
harga RP100 000 




FAUNA

 1.

Otocinclus Affinis

Otocinclus merupakan keluarga besar Loricariidae dan salah satu yang terkecil dari jenisnya. Biasanya berwarna hitam/cokelat dengan tubuh dibumbui warna belang putih. Otocinclus tumbuh hingga 5cm.
Memakan hampir semua jenis algae tanpa merusak daun otocinclus dapat menekan pertumbuhan algae sampe tingkat paling rendah. Jika tidak ada algae didalam aquarium, otocinclus dapat diberi makan dengan zucchini (timun jepang) seminggu sekali. Rebus selama 2 menit dan biarkan dingin sebelum diberikan. Tempatkan zucchini di bagian bawah atau bahkan lebih baik pada potongan kayu (daerah yang mudah dilihat oleh oto.
Jangan biarkan zucchini terlalu lama dalam aquarium setelah 2 hari angkat dan ganti baru. jangan terlalu sering memberikan pakan komersil seperti algae wafer atau pakan ikan, ini akan membuat oto malas makan algae, berikan makanan natural seperti selada, bayam, mentimun.
Pastikan bahwa kondisi aquaarium dalam keadaan mature dan padat tanaman. Berikan sirkulasi dan filtrasi air yang baik. Oto juga dapat berenang berkelompok jika dipelihara dalam jumlah besar, dapat hidup sampai dengan 5 tahun. Oto juga tidak dapat hidup di suhu yang terlalu panas.
Beberapa jenis otocinclus spesies :
  • Otocinclus Affinis
  • Otocinclus cocama (Zebra Otocinclus)
  • Otocinclus Lemon
 haga RP25 000






2.

Siamese Algae Eater

(Siamese Algae Eater – Crossocheilus siamensis)
Pemakan algae yang cukup efektif, memakan alga benang dan black brush algae (algae sikat) yang seringkali diabaikan oleh ikan / pemakan algae yang lain. Mereka juga memakan planaria (cacing pipih) yang dapat menjadi gangguan di dalam akuarium.
SAE bisa sedikit teritorial dengan spesies mereka sendiri, sebaiknya dipelihara sendiri atau dalam jumlah 5 atau lebih dalam aquarium yang besar.
Berbeda dengan chinese algae eater (CAE), SAE memakan lebih banyak alga daripada CAE.  CAE akan berhenti makan algae ketika tumbuh menjadi besar. CAE juga bisa menjadi agresif, dan mengganggu ikan lainnya. Ukuran aquarium untuk sepasang SAE dewasa adalah 100 liter (25 galon). Akuarium harus panjang dan memiliki banyak tanaman hidup.
SAE merupakan ikan yang sangat kuat, mudah untuk dipelihara dan diberi makan, jika algae telah habis, boleh diberikana makanan ikan seperti flake, pelet, makanan hidup, sayuran dll. SAE cukup rajin dalam menyingkirkan algae dari tanaman. Jangan biarkan mereka kehabisan bahan makanan atau moss anda akan botak dijadikan cemilan. SAE juga merupakan salah satu ikan cukup kuat dalam melompat.
harga RP 15 000 (stok sedang habis)


3.
Udang Yamato

Caridina multidentata – Udang Amano – Udang Yamato

Caridina japonica (nama Caridina multidentata yang terbaru) juga dikenal sebagai Udang Amano atau Yamato Numa-ebi, adalah salah satu udang pemakan alga terbaik pada saat ini. Selain makan algae udang amano juga memakan detritus tanaman mati dan membersihkan sisa-sia makanan fauna yang lain.
Udang amano adalah pemakan algae yang sangat rajin. Ukuran mereka tidak pernah lebih dari 5 cm (jantan sekitar 3.5cm) yang membuatnya cocok ukurang aquarium apa saja. Selera makan mereka terhadap algae akan berkurang jika terlalu sering diberikan makanan komersial (pakan ikan dll).
Sangat dianjurkan untuk memelihara udang ini dalam kelompok 3 ekor atau lebih. Ikan dengan ukuran yang lebih besar seperti Cichlid akan makan udang ini, untuk tank mate udang disarankan ikan – ikan yang lebih kecil. Atau lebih ramah terhadap udang.
harga RP8 000


4.

Red Bee Mosura (Grade SSS)

Red Bee Mosura (Grade SSS) minimum pemesanan 2 ekor
harga RP75 000


Selasa, 10 Januari 2012

7 style/gaya dalam aquascape

Dari berbagai gaya aquascaping yang ada saat ini, ada dua gaya yang mendominasi, yaitu Nature Style dan Dutch Aquascaping Style. Padahal ada banyak gaya lain yang menjadi sumber inspirasi dalam dunia Aquascaping, antara lain:

* Nature Aquarium Style
* Dutch Styles
* German Style (Open Style)
* Zen Garden Aquascapes
* Taiwanese Style
* Wabi-Kusa Style
* El Natural Style

mari kita lihat satu-persatu:

Nature Aquarium Style

Gaya ini dipopulerkan oleh Takashi Amano melalui buku-bukunya, dan juga kompetisi aquascapingnya. Kebanyakan aquascaper mengacu pada gaya ini sebagai gaya yang ingin dikuasai dan dicapai. Gaya ini didasari pada meniru dan menangkap keindahan alam dalam aquarium sesorang, inilah kenapa disebut gaya "nature" (alami). gaya ini didesain untuk membuat aquascape yang simple dan terlihat natural. namun, terlepas dari pendekatannya yang simple, gaya ini sangat rumit dan tidak simpe.

Berikut beberapa contoh gaya ini yang didesain oleh Takashi Amano




 Dutch Aquarium Style

Salah satu gaya aquascaping yang tertua, dan bagi sebagian orang merupakan aquascaping dengan pengaturan tata letak yang paling sulit untuk dikuasai. Gaya ini didasari oleh penyusunan tanaman-tanaman yang berwarna-warni penuh semangat dan menanamnya dalam kelompok-kelompok yang padat dan seragam. Aquasacper menemukan "depth" (kedalaman) dan "height" (ketinggian) dalam tata letak dengan mengikuti aturan "Golden Rule" atau "The Rule of Thirds". Singkatnya, aturan visual ini membagi sebuah aquascape atau gambar menjadi tiga bagian, dan menenpatkan "focal points" (titik pandang/fokus) di setiap bagian. Gaya Dutch ini menunjukkan penguasaan teknik memangkas (trimming), penempatan tanaman dan pemilihan tanaman.

berikut beberapa contoh aquascape bergaya Dutch dari Netherland




German Open Style

Gaya ini lebih dikenal sebagai kombinasi dari penanaman emersed (separuh tenggelam) dan submersed (tenggelam). Gaya ini juga dikenal dengan Biotope atau paludarium. Perancang atau aquascaper gaya ini seringkali memulai dengan menanam tanaman submergerd dan membiarkannya tumbuh dan muncul sampai ke luar aquarium. Kombinasi tanaman air dan tanaman lembab lainnya membuat gaya ini menarik, sehingga menciptakan suasana alami layaknya di sekitar air terjun, atau ditebing-tebing di tengah hutan.

Berikut beberapa contoh gaya ini dari Hans Paludarium dan Tuncalik Biotope:





Zen Garden Aquascapes

Jika anda pernah melihat atau berada di taman bergaya oriental, anda akan merasakan ketenangan dan keseimbangan dari pandangan dan lingkungan sekitar. Gaya Zen ini seringkali dibayang-bayangi oleh gaya natural, yang mengambil prinsip dasar Zen dan mengembangkannya lebih lanjut ke dalam prinsip keseimbangan alamiah. Gaya Zen memfokuskan pada penciptaan tata letak yang rumit namun anggun dari kombinasi antara tanaman dan hardscapes (batu, kayu, dll). Taman bonsai merupakan contoh yang bagus untuk menggambarkan tata letak ini.

Zen menekankan pada relasi antar objek (dominasi dan subordinasi), sedangkan gaya Nature lebih kepada penciptaan tata letak yang natural (keseimbangan alamiah). Ada aturan estetika Jepang kuno yang mengatur tata letak sebuah Taman Zen (baik dalam aquarium maupun pada landscape). Contohnya, posisi bebatuan harus diatur dan disusun sedemikan rupa agar memenuhi prinsip Taman Zen. Tata letak Iwagumi dengan 3 batu misalnya, menggambarkan penggunaan teknik ini.

Berikut beberapa contoh Gaya Zen Garden dan Iwagumi dari Pjan dan Amano :


Taiwanese Style

 Gaya ini semakin hilang dalam beberapa tahun terakhir. Gaya Taiwan ini berasal dari gaya Dutch, Zen Garden dan Gaya Naturenya Amano, yang bertujuan untuk menciptakan aquascape dengan dataran tinggi dan kedalaman. Selain mengatur tinggi-rendahnya, figur-figur replika kecil, bangunan atau objek lainnya yang diletakkan di dalam aquascape menunjukkan ciri khas gaya ini. Tujuan akhirnya adalah menciptakan pemandangan yang hidup.

Berbeda dengan gaya nature, gaya Taiwan ini mencoba menangkap pemandangan apa adanya dan sedetil mungkin. Sedangkan gaya Nature lebih abstrak.

Berikut beberapa contoh Taiwan Style, dari ADA 2001, SuperWen, dan Oliver Knott








Wabi-Kusa Style

Gaya yang bersumber dari aquascape Jepang, diperkenalkan oleh Amano. Wabikusa memfokuskan pada penciptaan taman submersed/emersed. Bayangkan sebuah taman bonsai dan menenggelamkan separuhnya ke dalam air. Tanaman dalam gaya ini ditanam dan diletakkan pada sebuah bola tanah, kemudian diletakkan dalam sebuah tempat. Banyak aquascaper Wabikusa membuat sebuah pulau bola berisi tanaman yang dikelilingi oleh air. Pengaturan tanaman dalam Wabikusa juga dipengaruhi oleh Ikebana, yaitu seni merangkai tanaman/bunga dari Jepang.

Beberapa contoh Wabi-Kusa, dari Steven Chong, ADA, dan Ko WW





El Natural Style

Gaya ini sangat berbeda dengan gaya aquascaping lainnya. Meskipun Gaya El Natural lebih merupakan teknik penumbuhan tanaman yang melibatkan penggunaan pencahayaan alami, tanah, dan penggantian air yang jarang, aquarium dengan gaya ini seringkali memiliki citarasa dan gaya aquascaping tersendiri. Gaya ini didesain dan diperkenalkan oleh Diana Walstad yang merupakan ahli lingkungan dan pengarang terkenal. Anda hampir tidak akan pernah melihat aquascape gaya ini dalam kompetisi-kompetisi aquascape utama, tetapi gaya aquarium ini banyak yang menyukai karena bergantung dan mengakar pada alam (bukan pada lingkungan buatan). Gaya ini menggunakan tanah biasa sebagai substrate, menggunakan tanaman sebagai filter, dan kotoran ikan sebagai pupuk, sehingga menciptakan ekosistem alami dalam aquarium.

Berikut beberapa contoh aquascape Gaya El Natural, dari Diana Walstad, Tom Barr dan Gordon Hartmann (1st price AGA 2004)



sekian terimaksih.....